"Kau dari mana saja Gibran, kenapa lama sekali?" Kai telah duduk di kursi kebesarannya setelah sempat membersihkan diri dan merapikan penampilannya. Membiarkan istrinya terlelap di dalam kamar karena kelelahan. Coba saja mereka tidak sedang di kantor, Kai bisa saja mengulanginya sampai beberapa ronde. Namun, menyadari ada banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan, dengan sangat terpaksa Kai harus mengakhiri pergulatan panasnya. Dua ronde, cukup. 'Cih! Tidak salah? Dia sendiri yang menghabiskan lebih dari satu jam di dalam kamar, kenapa aku yang disalahkan,' gerutu Gibran dalam hati. " Saya sudah kembali sejak tadi, Tuan." Jawaban itulah yang keluar dari mulut Gibran. Bisa kiamat dunianya jika sampai berani menginterupsi atasannya. Jangankan protes dan memaki, mendengar keluhannya saj