Nadira masih duduk di depan meja riasnya. Diamati pantulan dirinya di depan cermin, mulai dari kepala hingga ujung kaki, memastikan jika tidak ada yang kurang dengan penampilannya malam ini. "Sudah selesai berdandannya, Ra?" tegur Moza yang saat itu telah berdiri di ambang pintu. "Sudah," balas Nadira singkat. "Kau yakin akan menghadiri resepsi pernikahan Alby?" Nadira kembali melemparkan senyumnya ketika mendengar Moza terus mengulang pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya. "Aku hanya akan datang untuk memberikan doa restu padanya." "Benar-benar gila kamu, Ra," umpat Moza. Lagi-lagi Nadira hanya tersenyum seraya meninggalkan kursinya. "Aku ingin melepas semua hal tentang dia, Za. Aku mau berdamai dengan diriku sendiri dan bukankah kamu sendiri yang memintaku untuk melepaska