28. Janji Temu

2028 Words

Rembulan telah meninggalkan peraduannya. Sinarnya yang redup nan sendu telah diambil alih oleh cahaya matahari berwarna jingga yang mulai menyeruak di ufuk timur. Pagi itu di kediaman Wijaya. Seperti biasa, Kai telah rapi dengan setelan kerjanya. Pria itu menuruni anak tangga sambil bersenandung kecil, rona kebahagiaan terpancar jelas di raut wajahnya. "Selamat pagi, Mi, Pi," sapanya. "Kau terlihat bahagia sekali hari ini, apa ada sesuatu yang membuatmu begitu bersemangat?" tanya Rima penuh selidik. "Tidak ada." Kai menggeleng pelan. "Kau ini anak Mami. Mami yang sudah bersusah payah mempertaruhkan nyawa demi bisa melahirkanmu, jadi kau tidak bisa membohongi Mami. Katakan apa yang membuatmu terlihat bahagia, tampan." Bukan Rima namanya jika dia tidak banyak bicara. Kesehariannya, w

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD