29. Bayangan masa lalu

1467 Words

Selesai membersihkan diri, Nadira bergegas naik ke atas tempat tidurnya. Senyuman terus terkembang membingkai wajah cantiknya. Berulangkali Nadira menyentuh pipinya, ia merasa pipinya memanas saat dirinya kembali mengingat kata-kata Kai di kafe, tadi. 'Aku akan membawamu datang ke rumahku dan memperkenalkanmu pada orang tuaku. Setelahnya aku dan keluargaku akan datang untuk melamarmu. Aku sudah tidak sabar untuk bisa segera hidup bersamamu.' Kata-kata Kai yang selalu terngiang di telinga Nadira. Keesokan paginya. "Sayang, kamu makan terburu-buru sekali?" tegur Mutia. Melihat cara Nadira menghabiskan sarapannya membuat wanita paruh baya itu ketakutan sendiri. "Dira memang harus berangkat lebih awal, Mah. Takut kena macet. Kebetulan Moza juga minta dijemput," balasnya. "Hm, Sayang. K

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD