NEXT 57

1148 Words

Bibir Oma bergerak ke kiri dan ke kanan. Diam-diam dia mengintip dari celah pintu, mengamati gimana menyebalkannya kelakuan Endang. Pengen rasanya Oma menyuapi anak itu dengan sekop menggantikan suapan Aryo. Hhh! Kesal sekali Oma dibuatnya. Tapi anak itu harus sembuh supaya bisa dikirim ke Bandung dan Oma bisa langsung bersih-bersih rumah. Semprot-semprot desinfektan biar kuman lebay nggak menular ke mana-mana. “Oma, nggak baik ngintip. Nanti mata Oma bintilan lho,” tegur Mbak Siti begitu dilihatnya Oma menggeram-geram kesal dari balik pintu. Jangankan Oma, Mbak Siti pun kesal, kok. Teringat tadi sewaktu Aryo datang menjenguk ke kamar Endang, anak itu langsung cari perhatian. Semua bagian tubuhnya, katanya sakit. Modus aja, tuh! Dia cuma kepengen disentuh Aryo. Dari kepala, mata, pipi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD