Mendengar penuturan Yudha tentang Avan dan istrinya yang sudah bercerai, cukup membuat Asri terkejut. Secepat itu? Mengapa? Ada masalah apa? Pertanyaan itu berkecamuk di dalam otaknya. Namun, ia tidak berani bertanya lebih jauh. Yudha bangun dari rebahnya. Begitu juga dengan Asri. Tiba-tiba saja pria itu menyodorkan pipinya pada sang istri. "Kenapa?" tanya Asri. "Minta cium. Masa minta tampar." Bukannya langsung mencium suaminya, Asri justru celangak-celinguk ke kanan-kiri, seperti takut ada orang yang melihat. "Nggak ada orang lain di kamar ini." Dengan sangat kilat, Asri menempelkan bibirnya di pipi Yudha. Yudha pun kembali menyodorkan pipi satunya, kening, alis, hidung, dagu, hingga bibirnya. Saat Asri hanya mengecup bibir pria itu, Yudha justru menggitnya pelan. Asri pun memuk