Eps. 23 Hanya Pasien Khusus

1464 Words

“Maksud Dokter gimana?” tanya Grisel, suaranya lirih dan agak gugup. Ia duduk kaku di kursi depan, kedua tangannya menggenggam ujung tas di pangkuannya. Pandangannya lurus ke depan, tapi jelas terlihat kalau pikirannya melayang. Ferrin tersenyum kecil tanpa menoleh. “Anggap saja supaya kita bisa ngobrol lebih santai. Hari ini kan kamu bukan pasienku, tapi temanku,” ujarnya ringan sambil fokus pada jalanan di depannya. Grisel hanya mengangguk pelan. “Iya, Dok…” jawabnya pendek. Ujung suaranya terdengar malu-malu, dan pipinya mulai memanas. Ia menunduk, mencoba menyembunyikan rona merah yang tiba-tiba muncul. Suasana di dalam mobil menjadi hening sejenak. Hanya suara mesin dan ritme roda yang berputar di atas aspal yang terdengar. Ferrin sempat melirik dengan ekor matanya, memperhatikan e

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD