Bab 18. Perasaanku Tidak Baik-baik Saja

1038 Words

Dari balik pintu, Kania terperangah mendengar suara pertengkaran yang hampir pecah di antara kedua pria itu. Hatinya seketika mencelos, tak ingin api amarah makin membara di ruangan tersebut. Dengan napas tertahan, dia mengetuk pintu pelan. Tok, tok, tok! Suara ketukan itu laksana palu yang menghentikan derasnya arus perdebatan. Edward dan Arya terdiam, mata mereka bergantian melirik ke arah pintu yang baru saja diketuk. "Silakan masuk," ucap Edward, suaranya tenang namun tegas. Kania melangkah masuk dengan d**a berdebar. Di hadapannya berdiri dua pria tampan, tetapi lebih tampan Edward, menatapnya dengan intens. Arya segera mendekat, nada suaranya memendam kegelisahan, "Sayang, apa yang kamu lakukan di sini? Aku sedang membahas hal penting dengan CEO kita ini." Namun Kania tidak gen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD