Teriakan istrinya terdengar nyaring, membuat Arman berlari secepat angin menuju kamar Arya. Matanya membesar saat pintu terbuka dan pemandangan yang terlihat di depan mata mengoyak jiwanya. "Ada apa, Ma? Kenapa Arya seperti ini?" Paniknya menumpuk, suaranya bergetar. Elisa menjawab dengan tergesa-gesa, "Badan Arya panas sekali dan dia pingsan, Mas. Kita harus bawa Arya ke rumah sakit, sekarang juga!" Air mata menitik di sudut matanya. Arman, tanpa ragu mengangkat tubuh Arya ke pelukannya, berat tapi penuh kasih sayang. "Kita pergi sekarang," ucapnya tegas sebelum berlari membawa anaknya keluar dari kamar yang penuh kecemasan itu. *** Di rumah sakit, Arya segera dilarikan ke Unit Gawat Darurat. Sementara Arman dan Elisa hanya bisa terpaku di depan pintu ruangan, berhadapan dengan kesuny