Melihat keluarganya bingung menatap ke arahnya sekaligus terkejut, Edward pun menegaskan sekali lagi, "Dengan atau tanpa restu Papa, aku akan tetap menikahi Kania. Karena aku merasa bertanggung jawab terhadap dia dan yang paling penting, aku mencintai kania!" Wira melangkah mendekat dengan tatapan membara, suaranya dingin menusuk, "Berani sekali kamu menantang Papa—ayahmu sendiri, hanya demi wanita itu!" Edward berdiri tegak, menahan amarah yang mulai membuncah. "Maaf, Pa. Aku bukan ingin menantang, tapi apa salahku dan Kania sampai Papa menolak? Papa sudah tahu siapa Kania, bahkan dia wanita yang Papa inginkan menjadi bagian dari keluarga ini. Sekarang aku mau menikahinya, kenapa Papa malah menentangnya?" Wira menggertak, "Kania itu mantan calon istri keponakanmu, Edward! Ingat itu! Pa