Bab 25. Balas Dendam Yang Setimpal

1103 Words

Edward mengusap-usap lembut punggung Kania, mencoba menenangkan hati wanita itu yang sedang terbakar amarah. "Kamu tidak usah khawatir. Aku baik-baik saja," ucap Kania, meyakinkan Edward dan dirinya sendiri. Begitu pintu kamar itu tertutup rapat, Kania mencengkeram tangan Edward dengan erat, melesat terburu-buru menuju kamarnya sendiri. Di depan pintu, saat Edward terpaku tanpa gerak, Kania menyeret pria itu masuk tanpa ragu. Tanpa kata, bibirnya langsung melumat bibir Edward dengan gairah membara—sebuah ciuman yang mengguncang seluruh jiwanya. Edward terkejut, namun tak bisa menolak gelombang amarah dan luka yang membakar dalam diri Kania. Perlahan, dia membalas ciuman itu, menyatu dalam pusaran emosi yang kian dalam, semakin tak terkontrol. Dalam benak Kania, rasanya sudah hancur leb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD