Bab 23. Menyusul

1106 Words

Beberapa kali Arya mencoba menghubungi Kania, akan tetapi meskipun teleponnya tersambung, namun Kania tak menjawab, sehingga membuatnya pun sangat murka. "Kania! Apa maksud semua ini? Padahal, dia sudah setuju untuk mempercepat pernikahan kami. Tapi kenapa, dia malah berbuat sesuatu dan tidak memberi kabar sama sekali? Sebenarnya, kamu anggap aku apa, Kania?" Arya menggenggam tangan erat-erat, jari-jarinya mencengkeram hingga nyaris kehilangan rasa. Hatinya bergejolak, campuran curiga dan kecewa menyeruak tanpa ampun. Namun, dia memaksa menenangkan diri. "Sabar, Arya. Mungkin Kania tadi terburu-buru dan mungkin sekarang, dia sibuk dengan pekerjaannya. Aku harus sabar, mungkin sebentar lagi Kania akan menghubungi aku," gumamnya pelan, mencoba menahan badai emosi yang ingin meledak. Tak t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD