Bab 63. Tapi Juga Milikku

1181 Words

Edward menatap Kania yang sedang dilanda badai emosi. Dia tahu betul betapa dalamnya kehilangan yang dirasakan wanita itu—seorang ibu yang harus merelakan calon buah hatinya pergi sebelum sempat melihat dunia. "Di mana anakku? Katakan, di mana anakku, Edward?!" teriak Kania, suaranya pecah dan membuncah, seperti akan menghancurkan seluruh ruang itu. Edward segera merangkul Kania erat, walaupun tubuh wanita itu terus memberontak, seolah ingin melawan kenyataan yang menggerogoti hati. "Kania, sabar. Jangan seperti ini," bisiknya sambil mencoba meredam kegelisahan yang mengamuk dalam d**a mereka berdua. Tetapi, Kania mengguncang pelukan itu dengan putus asa. "Aku tidak bisa sabar! Katakan, di mana anakku? Katakan sekarang juga!" Air mata Edward jatuh membasahi pipinya, keputusasaan menyes

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD