Gilang tersenyum lembut melihat pada Evelin. Dia membelai rambut Evelin dengan lembut, dan sekali-kali dirinya memainkan jari jemari Evelin yang sangat halus sekali. "Kamu seharusnya jangan biarin sakit terlalu lama kayak gini, aku nggak mau kamu sakit." Ucap Gilang, dan matanya menatap pada Evelin. Evelin mendengarnya tertawa kecil dan dia mengangguk, menyandarkan kepalanya pada Gilang. Dia tidak mau sakit juga. Tapi hari ini sungguh dia tidak sanggup untuk bekerja. Dan dia tidak beranjak dari ranjangnya sama sekali. Mana dirinya tinggal sendirian. "Aku capek. Kemarin kamu serahin semuanya sama aku, dan malah pergi sama istri kamu!" Ucap Evelin memukul d**a Gilang. Gilang mendengarnya sungguh merasa bersalah, tidak seharusnya dia menyerahkan semuanya pada Evelin. Padahal Evelin sendi