Reza menyiapkan peralatan melukis dan membawanya ke taman belakang yang ada tanaman liarnya. Kontrakan ini memang tidak terlalu besar, tapi cukup bersih dan nyaman untuk ditinggali. “Syahilla, ayo ke sini!” teriak Reza dengan kencang. Syahilla bingung dengan segala tingkah Reza. Reza tadi mencak-mencak bak orang kesetanan, sekarang malah menahannya untuk tetap tinggal di sini. “Syahilla, kamu kenapa lama banget sih?” teriak Reza lagi. Mau tak mau Syahilla menuju ke taman belakang menghampiri Reza yang sudah menyiapkan segala keperluannya melukis. “Duduk sini!” titah Reza membantu Syahilla untuk duduk di kursi rendah menghadap kertas manila yang sudah siap untuk dilukis. “Kamu kemarin bilang kan kalau nonton konserku mahal. Sekarang aku akan menyanyikan untukmu, gratis,” ucap Reza