“Permisi Kak, aku mau ke kamar.” Zara melewati Astrid yang masih berdiri di sana. Astrid tersenyum dan justru ikut berjalan di samping Zara. “Aku juga mau ke kamar.” Ya, kamar mereka berdua sama-sama terletak di lantai dua. “Oh ya, Ra, Mas Arion itu orangnya seru juga, ya?” “Hem?” Zara menoleh seraya terus berjalan.”Seru bagaimana, Kak? Perasaan biasa saja, ah!” Padahal Zara ingin merileks-an pikirannya saat ini, tapi Astrid justru membahas tentang Arion. “Yaa dia baik banget aslinya, meskipun agak ... kaku sih. Buktinya dia sampai rela datang kesini buat ngajarin kamu. Kebayang kan kayak gimana sibuknya seorang CEO, berarti kan dia benar-benar mau meluangkan waktunya untukmu.” “Hem ... ya.” “Atau ... kamu adalah murid spesial untuk Mas Arion?” Zara langsung menghentikan langkah, di