BAB 33. Akal-Akalan Faris

1163 Words

Faris mengangguk lemah, masih dengan memegangi kepalanya sambil menunduk. Mendapat jawaban itu Donna semakin panik. Pikirnya, apa yang harus dia lakukan jika Faris benar-benar sakit? Membawanya ke rumah sakit? Berdua saja di jam segini? Apa yang akan dia katakan jika tiba-tiba ada wartawan bertanya? “Don.” Sebelah tangan Faris memegang tangan Donna. “Tolong aku, Don.” “Ohh ... apa, Ris? Kamu butuh apa? Kamu mau air putih? Atau mau tiduran dulu sebentar? Biar sandaran kursinya aku tidurin ya.” Namun Faris menggeleng. “Aku memang butuh istirahat. Sepertinya aku kecapek’an. Tapi ... aku butuh tempat yang lebih luas, supaya ada udara segar.” Faris menatap Donna dengan sorot mata layu, kelopak matanya terlihat berat sekali. “Oke. Kamu mau istirahat di mana dulu? Biar aku nyetir, ya? Kamu t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD