Kedua mata Kishi Kai menatap setiap wajah anak buahnya lekat-lekat. Kishi Kai hanya tak ingin para anak buahnya bertahan pada zona nyaman mereka. Pada mimpi kecil di otak kecil dengan prosesor biasa. Yang berharap bahwa kenaikan pangkat akan datang tralala dari langit. Mereka diam saja. Entah serius memikirkan ucapan Kishi Kai atau malah tak mendengarkan sama sekali. Yang jelas Kishi Kai sudah berusaha melakukan yang paling baik yang ia bisa. “Saya tidak peduli kalian mendengar ucapan saya atau tidak. Yang jelas mulai saat ini saya tidak akan bersikap dengan lembek lagi,” kata Kishi Kai tegas dengan mata memicing. “Kenapa kalian semua masih diam saja? Sekarang kerja!” teriaknya bak Gubernur Jendral VOC kala memerintah para tenaga kerja paksa. Para anak buah itu tampak terkejut dengan p