***
Savana menatap ayahnya dengan mata membulat penuh kebingungan. Kedua alisnya yang kecil mengernyit.
“Daddy, kenapa berhenti?” tanyanya polos, sembari menyentak lembut tangan ayahnya.
Michele tersentak dari lamunannya. Sejenak, ia menarik napas dalam, lalu mengalihkan pandangan dari arah suara yang tadi menyita perhatiannya. Tatapannya kini tertuju pada Savana yang masih menunggu jawaban.
'Jika benar itu Serena... semuanya bisa jadi kacau. Sexyana pasti akan salah paham.'
Pikirannya berkecamuk. Bayangan masa lalu seakan kembali menyeruak, menghantui ketenangan yang selama ini ia bangun bersama Sexyana.
Michele melirik sekilas ke sekelilingnya. Butik ini memang selalu dipenuhi klien eksklusif, jadi bukan hal aneh jika seorang pelanggan bernama Serena berbelanja di sini. Namun, apak
