Ekspetasi

2114 Words

Terik matahari begitu panas menyengat kulit. Di bawah kanopi halte, Sandra duduk sembari menggerutu. Dinginnya es boba sedikit mengobati perasaan dongkol yang tengah Sandra rasakan sejak setengah jam yang lalu. Di mana Leon meninggalkannya begitu saja di butik milik mamanya. "Leon sialan!" umpat Sandra untuk kesekian kalinya. Diselingi seruputan es boba yang menyegarkan tenggorokannya yang terasa kering karena terus mencaci maki Leon. Meski hal itu percuma, karena yang bersangkutan tak akan mendengarnya. Tapi, Sandra masih terus menggerutu, memaki-maki nama pria itu dengan berbagai macam sumpah serapah. "Lihat saja Leon, aku akan membuat perhitungan denganmu! Aku akan membalas perbuatanmu hari ini! Arggghhh!!!" Sandra mengacak-ngacak rambutnya, diiringi hentakan kasar dari kedua kakiny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD