Duka Cita ~ 47

1155 Words

“Gimana Cita, Ar? Ada perkembangan?” Arya berdecak, kemudian melempar ponselnya ke tempat tidur setelah membaca pop up pesan yang tertera di layarnya. Entah mengapa, ia tidak berniat membuka, dan membalasnya dalam waktu dekat. Jika pria itu memang menyukai Cita, harusnya dia terbang dari Jakarta dan menjenguk gadis itu. Baru saja Arya hendak membuka kaos dan menggantinya, suara ketukan pintu membuatnya harus bergegas membukanya. “Om Lex sama tante Elok sudah pulang?” tanya Arya begitu membuka pintu dan melihat Gemi berdiri di depannya. Gemi mengangguk. “Mama mau masuk.” Arya segera bergeser, dan membiarkan Gemi melewatinya. Wanita itu berjalan menuju sofa, kemudian duduk di salah satu ujungnya. “Tante Elok nawarin kamu kerja di Jurnal?” tanya Gemi sembari meletakkan siku kanannya di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD