Duka Cita ~ 66

1289 Words

“Pagi, Mas,” sapa Cita setelah melihat Arya menggumam dan membuka mata. Bila Arya terlihat bisa tidur nyenyak semalaman, Cita justru sebaliknya. Ia berusaha menutup mata, tetapi pikirannya tidak kunjung bisa terlelap. Ada kegelisahaan yang tidak bisa dijelaskan, saat Cita berada satu ranjang dengan Arya. Namun, Cita hanya bisa diam, dan menyimpannya untuk dirinya sendiri. “Pagi.” Arya menggeliat sejenak untuk meregangkan otot-ototnya, kemudian terdiam untuk mencerna beberapa hal. Pagi ini, ia terbangun di kamar yang berbeda, dan sudah ada seorang gadis yang menyapa dan memberi senyum manisnya. Ini semua, adalah mimpi Arya yang sempat tertunda dengan Rashi kala itu. “Pagi, Cinta.” Arya kembali mengulang ucapannya, untuk menyematkan satu panggilan sayang untuk istrinya. Istri …. Siapa y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD