20. Ciuman Pertama

1312 Words

“Ah!” Aria terjingkat kaget saat ia menoleh dan menemukan seorang pria. Tepat sebelum tangan pria itu menyentuh bahunya, ia membalikkan badan saat merasakan seseorang seperti berada di belakangnya. Dan benar saja. “Ah, maaf, apa aku mengagetkan anda?” ucap pria tersebut yang tak lain adalah Handika. Aria hanya diam membalas ucapan Handika dengan senyuman samar. Ia ingat bahwa pria yang berdiri di hadapannya ini adalah pria yang Arsa katakan agar ia berhati-hati. “Kalau begitu, saya permisi,” ujar Aria berniat menghindar. “Tunggu, tunggu dulu.” Handika mencegah Aria pergi dan dengan lancang menahan tangannya. Dan saat mendapat lirikan mata dari Aria pada tangan mereka yang terpaut, Handika segera melepaskannya. “Maaf, maafkan aku. Aku tidak sengaja. Aku hanya ingin mengembalikan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD