BAB 22

1294 Words

Ajeng memandang Aru yang keluar dari kamar mandi,  handuk putih itu melingkar di sisi pinggang. Aru membalas pandangannya, "Bisa minta tolong?" ucap Aru, "Minta tolong apa?," "Sesuatu yang aku simpan di saku jaket," ucap Aru, ia mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ajeng memandang jaket kulit Aru yang tidak jauh darinya. "Oke," ucap Ajeng, Ajeng lalu berdiri mengambil jaket dan akan membawa jaket itu kepada Aru, "Cukup ambilkan saja sayang, bukan di bawa," ucap Aru yang tengah memperhatikan Ajeng. "Owh, iya," ucap Ajeng, mengikuti intruksi Aru. Ia memeriksa sesuatu di dalam saku jaket. Ajeng tidak menemukan apa-apa di sana, hanya sebuah kotak bludru hitam. "Ini yang kamu maksud?," ucap Ajeng, menunjukkan benda satu-satunya yang ada di sana, ia berjalan mendekati diri Aru. "Iya,"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD