BAB 24

1046 Words

Keesokan harinya,  "Kamu hati-hati di sana ya sayang," ucap mami Ajeng, memeluk anak semata wayangnya. Betapa ia menyayangi Ajeng melebihi dari apapun. "Iya mi," Mami Ajeng melepaskan pelukkan, memandang wajah cantik itu, "Minggu depan mami nyusul kamu ke Bali," "Iya," ucap Ajeng. "Mami sayang banget sama kamu," beliau mengecup kening Ajeng dengan penuh kasih sayang. "Ajeng juga sayang mami," Ajeng mengalihkan pandangannya ke arah laki-laki berambut pirang dan bermata abu-abu yang tidak jauh darinya, itu adalah ayah tirinya. Ia tahu bahwa laki-laki itu  tulus menyayanginya. Ini bukanlah cerita drama yang ada di film film, ayah tiri yang jahat untuk menguras harta orang tuanya, sama sekali bukan, ayah tiri cukup baik dan sopan. Beliau juga memiliki usaha yang cukup meyakinkan untuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD