BAB 27

1349 Words

Keesokan harinya, Bima memandang Ajeng, sepertinya wanita itu cukup serius atas bisnis ini. Ia tahu bahwa Ajeng adalah satu orang yang memiliki modal kuat untuk membangun kerja sama. Bima memperhatikan penampilan Ajeng, wanita itu mengenakan kemeja putih dan celana jins, penampilan yang cukup simpel. Rambut panjang itu di ikat seperti ekor kuda, wanita itu duduk memperhatikan ke arah layar proyektor 70 inchi itu. Sementara Bima menatap layar laptop sambil mempresentasikan kepada Ajeng. Di dalam ruangan ini hanya ada dirinya dan Ajeng, karena ini merupakan meeting penting. "Disini kita akan buat bisnis makanan cepat saji atau fast food," ucap Bima sambil memandang ke layar proyektor. "Pengaruh budaya barat sudah tumbuh subur di kawasan Asia, termasuk Indonesia salah satunya," "Mungkin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD