Gianni penasaran dan ingin tahu siapa lelaki yang menciumnya semalam. Gianni tidak mampu mengingat jelas wajahnya, fokusnya terlalu berantakan. Yang mampu diingat hanya saat mabuk dan adegan ciuman, itu pun ia tidak ingat semuanya. “Lo yakin si Andre nyium lo semalam?” Gianni menoleh saat Siska kembali dengan membawa dua cup jus. Gianni tidak tenang, penasaran dengan apa yang terjadi padanya semalam setelah mabuk. Jika Pun ia dan Andre berciuman, hubungan mereka belum sampai pada tahap pacaran, hanya sebatas pendekar saja. “Nggak yakin, tapi yakin sih!. Lagian siapa lagi yang nyium gue selain dia? Bukannya dia yang antar gue pulang?” Siska mengangguk, mengiyakan. “Lo nggak ingat wajahnya?” Gianni berusaha mengingat dengan keras, tapi wajah lelaki itu tidak dapat diingatnya.

