Bab 21. Kumis tipis

793 Words

Suasana pagi hari yang sedikit mencekam, tidak seperti biasanya. Gianni duduk di meja makan bersama Harran, sayangnya sejak beberapa menit lalu, sosok lelaki itu tetap diam, mengabaikan keberadaannya. Gianni tidak ingat kejadian semalam, hanya beberapa potongan memori saja yang mampu diingatnya. Karena minuman beralkohol yang tenggaknya semalam, ia benar-benar kehilangan kesadaran. “Semalam, ponselku mati.” berusaha mencairkan suasana, walau dengan perasaan takut. Dalam kondisi diam tanpa ekspresi seperti saat ini, Harran terlihat menakutkan. “Nggak sempat kasih kabar Om Gar, tapi aku udah izin Bi Ati dan Ayah ko.” Masih mencari pembelaan, agar kemarahan Garran tidak terlalu besar. “Oh,,” balasnya singkat. “Temanku ulang tahun, kami merayakannya bersama. Nggak hanya aku dan Andre,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD