Mobil berhenti tepat di depan mansion utama. Dindingnya hampir seluruhnya kaca, berdiri menjulang, memantulkan cahaya matahari. Rana ternganga kagum. “Mama… lebih besar dari rumah kita! Om Raka keren... " Ranti tersenyum melihat anak majikannya. "Tuan muda jangan lari-lari. Nanti jatuh" Ranti berusaha mengikuti bocah itu. “Pelan. Jangan lari sembarangan,” ucap Raka, suaranya tegas namun penuh wibawa. Sekar menggigit bibir, wajahnya mengeras. Ada sesuatu yang salah. Tempat ini… pria ini… semuanya terasa terlalu asing, terlalu berbahaya. Membuatnya ingin segera keluar dari tempat ini. Begitu pintu utama terbuka, deretan maid berseragam hitam-putih membungkuk dalam-dalam, menyambut mereka. Suasana hening, hanya suara derap langkah yang terdengar bergema di lantai marmer. Namun satu so

