29

1067 Words

Langkah-langkah sepatu kulit terdengar berat menghantam marmer. Raka mondar-mandir di ruang kerjanya, d**a bidangnya naik-turun menahan bara. Kedua tangannya bersedekap kuat di depan d**a, otot-otot menegang, sementara tatapan matanya dingin menusuk lantai kosong seakan bisa menelan siapa pun yang berani menantangnya. “Tiga orang. Tiga orang laki-laki bertubuh kekar, bersenjata, dan berpengalaman… bisa kalah oleh satu wanita dengan seorang bocah kecil.” Raka mendesis rendah, giginya bergemeletuk karena rahang yang mengeras. “Tolol.” Ia menghantamkan kepalan tangannya ke dinding, hingga lukisan besar yang tergantung sedikit bergoyang. Nafasnya memburu, tapi bukan hanya karena amarah. Ada rasa frustrasi, sekaligus gejolak lain yang tak bisa ia redam. Sekar… wanita itu benar-benar berbeda.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD