Alex terus memukuli William. Ia mengerahkan seluruh tenaganya meninju dan menendang William. Namun, tak sekali pun William membalas pukulan Alex. William merelakan wajah dan tubuhnya dipukuli Alex meskipun ia sangat yakin bisa melumpuhkan Alex dengan mudah. Rasa bersalahlah yang menahannya untuk membalas semua pukulan Alex. Semua pukulan yang ia terima tak sebanding dengan rasa sesak yang membuat dadanya hampir meledak. “Kakak! Sudah! Aku mohon, Kak!” Thania berusaha menarik lengan Alex. Namun, Alex justru menendang William hingga tersungkur tak berdaya. “Kau b******n, William! Aku akan melaporkan perbuatan bejatmu ke polisi!” teriak Alex sambil menarik kerah kemeja William. Darah mulai mengucur dari hidung dan ujung bibir William. Tulang pipinya memar. Kemeja putihnya hampir penuh o