BAB 19

1058 Words

William mendekat pada Thania yang bergetar ketakutan. Ia membingkai wajah Thania, berusaha menenangkannya, lalu berkata selembut mungkin. “Aku mau kau di sini. Besok aku akan menemui ayahmu.” “Will ....” William memotong ucapan Thania dengan ciuman mesranya. “Tinggallah di sini malam ini.” “Kenapa kau suka sekali memerintahku?” “Karena aku suka melakukannya. Aku tidak ingin kita berdebat sekarang. Tidurlah. Besok baru kita bicara.” William meninggalkan Thania sendirian di kamar itu. Thania duduk dan memegang tangannya sendiri. Pergelangan tangannya terasa sangat perih. Walau telah diobati, tapi masih terasa sangat sakit. Rasa sakit itu seperti perpaduan dari seluruh rasa sakit yang dirasakannya. Ia menarik selimut menutup tubuhnya sampai ke leher kemudian memosisikan dirinya mengh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD