“William Anderson, keponakanku tersayang. Apa lagi yang kau perbuat kali ini?” tanya Dokter Sabilla setibanya di apartemen mewah William. Dokter cantik itu melangkah dengan anggun memasuki kamar William dengan menenteng tas peralatan medisnya. Dengan blus katun cokelat dan rok hitam selututnya, penampilan dokter itu terlihat segar dan elegan. “Dia.” William menunjuk Thania yang terbaring tak sadarkan diri di ranjang William. “Siapa dia?” tanya Sabilla penasaran. Dia berjalan mendekat ke arah ranjang. Matanya terbelalak begitu melihat sosok yang terbaring di sana. Ia mengalihkan pandangan ke William dengan penuh selidik. “Perempuan ini lagi? Apa kau ….” “Tidak, Tante. Aku tidak melakukannya lagi. Kali ini lebih parah. Aku hampir membunuhnya,” potong William sambil menunjukan balutan