Teman dan rahasia?

1228 Words
"Apaan loe natap gue begitu?" tanya Zahrul pada sahabatnya Siang ini setelah mengantar Shella ke tempat kerja Zahrul memutuskan menemui Jaz, karena sahabatnya itu berdalih mengambek. Katanya Zahrul sekarang jadi melupakan pertemuan rutin mereka setiap satu bulan sekali untuk ngopi. Padahal, baru minggu kemarin Zahrul dan Jaz berkumpul untuk sekedar melepas penat dengan bermain golf. Jaz menggeleng, laki-laki itu menyeruput kopinya. "Shella benar-benar mantap!" ujarnya tanpa dosa Zahrul tahu arah ucapan sahabatnya ini, "Kaya gue nggak pernah lihat tanda buluk di leher loe aja." Jaz terkekeh, "Iya, bagaimanapun juga mereka berhak kok melakukan itu pada kita-kita ini." Ucapan Jaz jelas membuat Zahrul geleng-geleng kepala, dari dulu sewaktu SMA hingga sekarang sudah menikah dan punya anak satu. Kelakuan Jaz masih sama, yaitu masih saja punya pikiran jorok meskipun hanya sering dilontarkan kepadanya. Sekalem-kalemnya sahabat kalian jika sudah saling percaya, rahasia apapun tidak akan bisa ditutupi. Termasuk aib sekalipun. "Loe, datang ke acara reuni?" tanya Jaz pada Zahrul yang sibuk dengan laptopnya Zahrul menatap kepada Jaz "Males gue, palingan juga gitu-gitu aja acara reuninya." "Rul, loe bilang Adelia kerja ditempat elo?" Zahrul menjawab lewat anggukan "Terus, dia apa kabar?" Zahrul menghentikan aksi mengetik di laptop, "Sudah 8 tahun lebih Jaz, buat apa loe nanyain soal dia. Dia bukannya udah nikah juga?" tanya Zahrul balik "Udah cerai!" jawab Jaz Zahrul membuang nafas kasar, "Lalu, loe masih mau dekatin dia. Loe lupa sudah pernah bikin dia nangis?" "Ingat, ingat banget gue. Dan loe dengan bodohnya mau aja ditipu sama wanita macam itu." "Maksud loe?" "Loe lupa, waktu dia nangis di parkiran sekolah. Loe main peluk-peluk aja tuh cewek. Padahal tepat di belakang loe Shella ngeliat sambil mewek, bro." Ah, Zahrul ingat betul kejadian itu. Dimana dia pernah membuat Adelia berhenti menangis dengan cara memeluknya. Dan setelah itu Shella benar-benar menjauhinya tidak lagi menjadi stalker yang mengikutinya. Padahal jika dipikir-pikir biang kerok dari Adelia menangis adalah Jaz. "Yah, gue inget betul kejadian itu. Dimana elo datang sebagai laki-laki brengsek dan gue sebagai malaikatnya." "Dia jadi asisten loe'kan?" "YA, kenapa?" tanya Zahrul balik. Pasalnya temannya ini sungguh seperti terus ingin menguak tentang masa lalu. "Dia janda, punya anak satu. Lakinya ninggalin dia buat cewek lain. Dan sekarang dia cantik, body ok. Gue nggak minta loe manfaatin keadaan bro." "Loe ngomong apaa sih Jaz, gue dari dulu nggak pernah suka sama Adelia. Dia itu bagian dari masa lalu elo yang nggak sengaja gue tolong." "Nggak sengaja loe tolong dan dianya kebaperan karena tingkah loe yang sok kalem itu." Tambah Jaz penuh penekanan Zahrul menutup laptopnya, tidak berselera lagi mengecek beberapa laporan. "Kita udah nikah, masa lalu yaudahlah dibuat sejarah. Mau kita nyalahin masa lalu, toh buktinya mereka pernah bikin hidup kita punya warna'kan. Anak loe udah satu dan jangan balik nginget Adelia lagi." Pesan Zahrul pada sahabatnya "Tapi dia masih hubungin gue." Ucapnya pada Zahrul "Jangan loe tanggepin, ada Nazida yang harus loe jaga perasaannya Jaz. Loe tega sama dia?" ucapan Zahrul membuat Jaz diam tak berkutik "Bagaimana jika Adit kembali datang dan Shella ada diposisi gue. Apa loe yakin dia milih loe?" "Maksud loe apaan sih Jaz, gue beneran nggak ngerti sumpah!" Zahrul sedikit memanas karena sahabatnya membawa nama Adit dalam rumah tangganya "Gue nggak tau kenapa Rul, belakangan ini sering mikirin Adelia. Gue merasa dia itu lebih dari Nazida, padahal selama ini banyak banget mantan gue. Dan dia adalah salah satu mantan pacar gue yang paling nggak berkesan sama sekali. Entah mengapa, dia kaya punya daya magnet lebih buat mikat hati gue lagi. Gue seperti kena racun, dan gue bosen banget sama Nazida." Ucapan Jaz membuat Zahrul terkejut "Gue nggak suka loe kejebak masa lalu." Peringat Zahrul tegas "Kalau gue nikahin Adel.." Shella datang dan membuat Jaz menghentikan ucapannya. Wanita itu menatap Jaz dengan wajah memerah menahan amarah. Dia menatap tajam pada sahabat suaminya. Perkataan Jaz masih mengharapkan Adelia begitu menyayat hati Shella. Dia tidak bisa terima sahabatnya dibuat mainan oleh laki-laki yang Shella pikir baik. "Berani loe ninggalin Nazida buat wanita itu, gue bunuh loe!!!" ancam Shella penuh penekanan Zahrul terkejut mendapati istrinya datang, padahal Shella bilang jika sudah selesai pemotretan dia akan menghubungi Zahrul. Dan Shella tidak menghubunginya sama sekali. "Sayang, Jaz cuma bercanda. Udah jangan marah-marah ya." bisik Zahrul pada istrinya "Dia itu keterlaluan, Kak. Dia sudah menikah sama Nazida. Nazida itu sahabat aku." Ucapan Shella terdengar sedikit parau, dia menahan air matanya agar tidak tumpah Jaz duduk disamping Shella, "Gue Cuma bercanda, beneran. Mana mungkin gue ninggalin Nazida buat Adelia, Shella." Jelasnya pada Shella "Gue mohon Jaz, jangan tinggalin Nazida buat wanita itu. Gue nggak mau sahabat gue sakit hati." Jaz memegang tangan Shella, "Iya, gue nggak akan ninggalin dia." Zahrul melepas paksa tangan Jaz yang menggenggam tangan Shella, "Dipikir suaminya nggak disini apa?"sindir Zahrul pada Jaz Jaz hanya mengangkat tangan, tanda dia menyerah jika sudah berhadapan dengan kecemburuan sahabatnya. "Cuma megang nggak ada lima detik, Rul. Sensi amat loe." “Iyalah, dia punya gue.” *** Shella diam selama perjalanan pulang ke apartemen. Dia masih terus memikirkan ucapan Jaz yang mengatakan bahwa laki-laki itu masih mencintai Adelia. Adelia teman satu kelas Shella yang dulu sempat heboh karena pernah menangis diparkiran sekolah dan dipeluk oleh kak Zahrul. Rasanya jika mengingat itu Shella kembali sakit. Tapi, ada sau hal lagi yang lebih Shella takutkan. Ia takut Zahrul akan meningglkannya karena termakan omongan Jaz soal dirinya dan Adit. Dalam benak Shella sama sekali tidak pernah terpikirkan untuk bersama laki-laki itu lagi. Dia sudah ikhlas melepaskannya. Ditambah lagi hati Shella memang sepenuhnya sudah milik Zahrul dari dulu hingga sekarang. "Kenapa diem?" tanya Zahrul memecahkan pikiran Shella Shella menoleh pada Zahrul yang fokus menyetir, "Adelia, Jaz dan Adit. Masa lalu yang aku pikir ngebuat kita bakal berantem di apartemen nanti." Zahrul menghelai nafas pasrah, "Kamu masih mikirin apa yang Jaz bilang tadi?" Shella mengangguk lemah, "Satu hal yang sangat mendominasi pikiran aku adalah ketakutan jika kakak percaya sama ucapan Jaz." "Dia sahabat kakak." Ucap Zahrul menjelaskan "Nazida juga sahabat aku." Ucap Shella tak mau kalah "Dan Adelia dan Adit adalah masa lalu kalian." Ucap Zahrul pada Shella "Kak, bisa menepi sebentar?" ucap Shella pada suaminya, dia tidak mau berdebat jika Zahrul dalam posisi menyetir Zahrul menuruti instruksi Shella, "Kenapa?" Shella menarik tangan Zahrul, dia menatap lekat kedua manik mata Zahrul, "Aku nggak peduli orang lain. Aku peduli soal rumah tangga kita kak. Jangan ada salah paham diantara kita. Aku memang punya masa lalu dia memang pernah mendominasi pikiran aku dan menyita semua langkah aku. Tapi kak, percaya sama Shella. Masa lalu Shella nggak lebih dari sesuatu yang sudah berlalu. Jika tanpa melewati fase itu mana mungkin Shella bisa dipertemukan sama kakak." "Shella benar-benar nggak ada niatan buat balik sama Adit. Shella udah nggak ada rasa, dari dulu sampai sekarang harusnya kakak paham kalau cuma kak Zahrul yang Shella kejar. Sampai Shella bener-bener ada dititik rapuh, nggak punya rasa malu buat yang namanya gapai kak Zahrul. Shell mohon,, ," "Hust,, ,"  Zahrul meletakkan telunjuknya dibibir Shella yang tengah mengoceh "Kakak sudah menaruh sepenuhnya kepercayaan kakak sama kamu Shella. Sampai kapanpun kita nggak bisa buat menghakimi masa lalu seseorang, Apalagi kamu adalah orang yang sebelumnya juga kakak perjuangkan. Dan kakak tidak mau jika sampai setitik masa lalu menggangu hubungan kita. Mengerti?" Zahrul membawa Shella ke dalam pelukannya. Dia benar-benar tidak rela jika sampai harus dihadapkan pada masa lalu Shella. Bukan Zahrul tidak siap, hanya saja Zahrul tidak akan mungkin bisa betah berlama-lama berjarak dengan istrinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD