"Sampaikan saja, Tari. Kasihan mereka mau cepat masuk kamar. Mau ngulek biar Rara cepat punya adik." "Kai.... " wajah Asifa kembali memerah. Tari, Raka, dan Aska juga Soleh tertawa. Cantika ke luar dari dalam kamarnya. "Tertawanya si Aska keras sekali. Nanti bangun lagi Rara." "Ini, Nini sama Kai, yang bikin ketawa." "Sudah disampaikan sama mereka, Amma?" "Belum, ini berdua pada berantem dulu tadi." "Ada apa sebenarnya?" Aska menatap nininya. "Hari minggu ini, tepat lima tahun kalian menikah. Jadi, kami ingin merayakan ulang tahun pernikahan kalian. Kami ingin kalian betatai memakai pakaian ada Banjar." "Betatai kaya apa, Ni?" "Kalian tidak mau mengadakan resepsi, karena menjaga perasaan Adam. Nini rasa, meski Adam belum menikah sampai sekarang, tapi pasti luka hatinya sudah beran