Bab.25 Main Cantik

1976 Words

Umpan sudah kulempar, saat mangsa mulai mendekat, aku tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menyerang. Bapak pejabat mulai ketakutan, sangat ketakutan malah. Pagi saat aku hendak memulai bergelut dengan setumpuk berkas di meja kerjaku, pak tua itu benar benar menghubungiku. Aku mendecih keras, masih punya takut juga dia. Kemarin dengan angkuh bicara lantang dan unjuk d**a, sekarang kita lihat apa dia masih bisa. "Selamat pagi Bapak Budiman, ada yang bisa saya bantu? Eh, apa mending saya panggil Bapak Koruptor saja ya?" sindirku yang langsung disahut dengan makian pria setengah baya itu. "Mulut Sialan! Apa maumu? Darimana kamu mendapatkannya?" Sapaan ramahnya membuatku mengulum senyum, luar biasa. "Jangan panik begitu dong Om! Sejauh ini data datanya masih aman kok di tangan saya."

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD