"Aku tidak mau tahu, segera batalkan gugatan ceraimu! Kalau sampai berani kamu menceraikanku, akan aku bunuh anak sialanmu itu!"
Kami semua tersentak mendengar ancaman gilanya. Sontak aku menoleh dan menatap geram wanita yang kini justru tersenyum seakan sengaja menantangku. Entah apa yang salah dengan otaknya, tapi dia terlihat beda dari Riana sebelumnya.
Sebegitu cintanya dia pada Aksa sampai rela bertahun tahun bertahan, meski tak pernah dianggap. Sekarang Aksa benar benar ingin menceraikannya, pantas saja dia berubah seperti orang gila. Namun bukan berarti itu bisa dia jadikan alasan untuk mengancam keselamatan anakku.
Dengan langkah cepat aku menghampirinya, lalu menjambak rambutnya sampai wajahnya mendongak kesakitan.
"Kalau kamu sampai berani menyentuh anakku meski hanya seujung
