"Jangan ikut campur! Aku pasti akan membuat perhitungan denganmu. Kalau bukan karena bantuanmu, wanita sialan itu tidak akan berani macam macam pada kami!" "Bahkan pada akhirnya Anda masih melemparkan semua kesalahan pada orang lain. Pantas saja Aksa sudah menyerah jadi anakmu. Lepaskan mereka!" Budiman dan Arianto masih saling melempar tatapan penuh permusuhan. Aksa menggeleng pelan, wajahnya tampak begitu frustasi. Sejahat apapun orang tuanya, aku tahu dia pasti juga tidak tega melihat ayahnya seperti itu. Tapi seandainya dia mendekat, aku juga sangat yakin Aksa akan kembali jadi sasaran kemarahan ayahnya. Poor Aksa, sekarang apapun yang dia lakukan akan tetap dianggap salah di mata mereka. "Masalah kita sudah selesai, silahkan kalian keluar dan jangan harap bisa menginjakkan kaki l