Ayin berjalan memasuki sekolahnya, namun, baru beberapa langkah gadis itu memasuki gerbang. Sudah ada satu pria yang dikenalnya sebagai anak IPS 2 menghadang jalannya. "Maaf?" Ayin menatap pria itu, lalu mengerutkan dahinya. Bingung. Ayin bingung melihat pria itu menatap dirinya tajam dan tak bersahabat. Ayin tidak pernah membuat masalah dengan orang lain, apalagi dengan anak kelas lain. Selama ini Ayin selalu menghindari orang-orang yang memandang dirinya sebelah mata. Pria itu hanya diam, lalu pergi meninggalkan Ayin sendiri. Pria itu menoleh kembali ke belakang dan tersenyum sinis pada pria di belakang Ayin. "Yin, lo nggak pa-pa?" Ayin terkejut mendengar pertanyaan dari Rembi. Dirinya terlalu fokus memerhatikan pria yang gelagatnya sangat aneh tadi. Ayin berbalik dan tersenyum pad