Terungkap Fakta

1112 Words

Udara dingin terasa ketika Zelaza terbangun. Ranjang di sampingnya sudah kosong, hanya lekukan tubuh dan aroma maskulin Donzello yang tersisa. Senyum tipis tersungging di sudut bibirnya mengingat momen panas semalam. Sebuah pelepasan rindu setelah mereka terpisah karena kesibukan pekerjaan masing-masing. Zelaza menghela napas, menganggap pria itu telah pergi lebih dulu, mungkin untuk meeting pagi yang mendesak. * * Hari itu jadwal Zelaza padat. Sebagai model papan atas, hidupnya adalah serangkaian pemotretan, fitting baju, dan catwalk. Dari satu lokasi ke lokasi lainnya, dia nyaris tak sempat menyentuh ponselnya. Ada getaran-getaran notifikasi, tapi dia abaikan. Pikirannya, sekilas melayang kepada Donzello. Ia berencana meneleponnya malam nanti, mungkin menjanjikan makan malam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD