Kehancuran Zelaza

1280 Words

Zelaza merasakan dinginnya kaca yang membeku menyentuh keningnya. Setiap titik cahaya di bawah apartemennya terasa seperti tatapan, seperti jutaan mata yang menatapnya, mengutuknya, menunggu untuk melahapnya. Tekanan itu begitu nyata, seperti sebuah benda fisik yang diletakkan di dadanya, menghimpit tulang rusuknya hingga sulit bernapas. Dunia yang selama ini dia pijak, dunia glamor yang dibangun dari senyuman manis dan sorotan kamera, tiba-tiba berubah menjadi musuhnya. “Skandal!" "Kejatuhan Sang Model Papan Atas!" "Topeng Kelas Keluarga Yang Terbuka!" Headline-headline itu terpampang di setiap layar ponsel, di setiap beranda berita, membakar mata dan jiwanya. Media, yang dulu adalah alatnya untuk membangun citra, berbalik menjadi monster yang paling jahat. Mereka tidak melap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD