Pagi yang Kaku

1098 Words

Mereka duduk berdua di meja makan. Pram menyiapkan dua porsi nasi goreng andalannya untuk membuat Irene berbicara padanya. Mereka butuh waktu untuk bicara berdua. Irene tampak tak nyaman, bayangan itu dan wangi cologn yang begitu pekat semalam, mengganggunya begitu saja. Dalam mimpinya pun, dia tak pernah berharap akan dapat ciuman itu dari Pram. Sama sekali tak pernah terpikirkan dicium oleh Dosen menyebalkan sok ganteng seperti Pram. "Ayo, sarapan! Saya tau, kamu ada ujian pagi ini. Jangan biarkan perutmu dalam keadaan kosong, supaya otakmu bisa berpikir saat menjawab soal ujian." Pram berbicara dengan nada datar, hanya basa-basi, untuk pembuka kata pada pagi ini. Setelah insiden itu, rasanya terasa canggung bagi Pram. Irene mengangkat wajahnya. Menatap Pram lekat. Dia sedikit tersingg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD