Setelah berkendara hampir tiga jam akhirnya mereka mencapai rumah di mana Kaivan pernah tinggal dan dirawat. Kaivan dan Elina keluar dari mobilnya disusul oleh Jamal dan rekannya. Mereka masuk keruang utama rumah itu disambut oleh Sari dan Rudi. "Selamat datang kembali tuan Aldrich," kata Sari pelan. Hatinya sedikit perih melihat Kaivan yang menggandeng mesra Elina. "Namaku Kaivan, nona. Panggil saja aku Kai," balas Kaivan. "Di mana Tuan Besar mu? Katakan aku dan istriku datang," kata Kaivan. "Mmm... Istri?" Sekejap Sari mencerna perkataan yang dilontarkan Kaivan. Hatinya perih seperti teriris silet tajam ketika menyadari bahwa yang dimaksud Kaivan adalah 'Istri' sama dengan wanita yang dicintai Kaivan dan sekaligus wanita yang dipilih olehnya sebagai teman untuk menghabiskan sisa hid