"Apa yang kau lakukan disini, Celinna?" Ezell baru saja membuka matanya dan ia menemukan Celinna duduk di sofa dengan majalah di tangannya. Celinna melihat ke arah Ezell, "Ah, kau sudah bangun." Ia melepas majalah yang ia baca lalu melangkah mendekat ke Ezell. "Aku dengar kau sakit, jadi aku mengunjungimu." "Qiandra sudah kembali. Aku yakin kau tahu ini waktu bagimu untuk tidak datang lagi ke kehidupanku." Celinna tersenyum meski hatinya sangat terluka, "Ayolah, apa aku tidak boleh datang sebagai temanmu? Lagipula beberapa bulan terakhir ini hubungan kita tidak lagi antara Tuan dan budaknya." "Aku tidak ingin Qiandra berpikir bahwa aku masih punya hubungan denganmu." "Biar aku tebak. Kau pasti belum mengatakan padanya bahwa kau mencintainya." "Dia akan menganggap aku sedang bermain-m