34

1176 Words

"Berapa banyak lagi kau akan minum, Ezell?" Oriel frustasi melihat Ezell yang sekarang sudah berteman baik dengan alkohok. Ia benar-benar mengkhawatirkan kondisi Ezell yang seperti ini. Bahkan iapun rela meninggalkan istrinya yang tengah hamil untuk menemani Ezell. Oriel merasa sangat bersalah pada Ezell, ia tahu bagaimana cara untuk membantu Ezell tapi ia tidak bisa melakukannya karena Beverly. Pilihan antara sahabat dan istri memang sangat menyulitkan, bahkan itu juga dirasakan oleh Aeden. Hanya Zavier yang tidak  merasa bersalah karena ia memang tidak tahu tentang chip yang tertanam di tubuh pasangan mereka. "Aku baik-baik saja. Kau pulanglah." "Aku tidak bisa membiarkanmu sendirian." Hanya ia yang tidak memiliki pekerjaan saat ini. Zavier tengah melakukan transaksi dan Aeden, istriny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD