Akbar menghela napas, seketika bingung, alasan apa lagi yang akan dia katakan pada Ririn yang masuk akal dan diterima oleh sang mama. “Semua ini karena saran Hana, Ma. Katanya kalau kamar itu dibiarkan kosong dan tidak ada yang masuk ke sana, khawatir akan diisi sama makhluk lain. Jadi, Hana minta barang-barangnya diletakkan di sana supaya dia masuk ke kamar itu setiap hari.” Akbar terpaksa berbohong pada sang mama. “Hana bilang gitu?” RIrin bertanya lagi untuk memastikannya, “Iya, Ma.” “Ya sudah kamu siap-siap ke rumah sakit. Biar Mama yang ngurus Hana hari ini, tapi besok kamu yang harus ngurusin Hana.” “Iya, Ma. Aku siap-siap dulu ke kantor.” Akbar meninggalkan dapur lalu menuju kamarnya. Sebelum berangkat ke rumah sakit, Akbar pamit pada Ririn yang masih ada di dapur, masih m