Musik instrumental mengalun syahdu memenuhi ruangan yang telah di tata sedemikian rupa. Kursi-kursi terbungkus rapi kain warna putih yang ada pita kuning keemasan. Di atas meja bulat besar itu sudah ada minuman dan makanan pembuka. Mereka mengambil tempat duduk masing-masing. Andrean mengajak Embun untuk mempersilakan kerabatnya menyantap hidangan. Beberapa pramusaji datang menghidangkan makanan utama. Berbagai menu di pesan oleh Andrean. Pak Darmawan yang melihat semua itu terharu. Andrean mengatasi semuanya sendirian. Tanpa sedikit pun minta bantuan padanya. Bahkan ketika di tawari agar pernikahannya di langsungkan di rumah, Andrean menolak. Ia telah sepakat dengan Embun untuk menikah di KUA saja. "Papa yang akan mengurusi pembayaran dengan pihak restoran nanti," bisik Pak Darmawan p