BAB 41

2032 Words

Keesokan paginya, Keenan terbangun karena suara alarm yang memekik nyaring memasuki indra pendengarannya. Kepalanya terasa sangat berat hingga membuatnya merintih. Pria itu memegangi kepalanya. "Aduh ...," ujarnya mengerang. Mendapati dirinya sudah berada di dalam kamar. Keenan berusaha mengingat kejadian semalam. Bagaimana bisa dirinya bisa sampai ke tempat ini? Dan kenapa ia sama sekali tidak bisa mengingat apa pun. Tidak ingin terus menerka-nerka, Keenan beranjak turun dari kasurnya. Keluar dari kamar untuk mencari keberadaan Elina. "Bunda," panggil pria itu. Elina yang merasa dipanggil, lantas menjawab, "Ada apa, Keenan?" ujarnya. Masih memegangi kepalanya, Keenan berjalan mendekati Elina. Kemudian memposisikan diri di atas sofa yang tak jauh dari ibunya yang sedang bersih-bersi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD