BAB 33

1034 Words

Pagi ini, Karin begitu murung saat duduk di dalam kelas. Gadis itu masih memikirkan sang kakak yang dipukuli oleh ayahnya tadi malam. Karin benar-benar merasa kasihan terhadap Keenan. Sejak dulu selalu dipukuli setiap kali membuat kesalahan ataupun masalah. "Hai, pagi!" sapa Milly pada Karin. Gadis itu memposisikan diri duduk di samping Karin yang tengah menumpu wajahnya dengan kedua tangan. "Pagi," sahut Karin lesu, gadis itu tidak memandang Milly sama sekali. "Kenapa sih? Tumben murung begini," tanya Milly penasaran. Karin mendesah pelan. Tangan yang semula menumpu wajahnya ia lipat di atas meja. Lalu memandang ke arah sahabatnya. "Loh? Muka lo kenapa?" Karin begitu terkejut saat mendapati wajah Milly yang lebam. Milly mengusap lembut wajahnya yang lebam. "Oh, ini karena kena tamp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD