BAB 26

683 Words

Sebulan yang lalu.... Dalam sebuah ruang berwarna putih bersih. Terlihat jelas selang infus yang menusuk tangan putih yang tergeletak lemah. Mama Sasha tak berhenti meneteskan air mata. Baru kali ini mereka melihat anak semata wayangnya semenderita ini. Papa memeluk mama mencoba menenangkan. "Anak kita, Pa?" Mama masih histeris. Papa menepuk punggung mama perlahan-lahan. "Sabar, Ma. Ini cobaan untuk keluarga kita." "Tapi, sudah dua hari Sasha nggak sadar, Pa...." Papa semakin erat memeluk mama. Hingga tangis mama harus berhenti karena ada suster dan dokter yang datang untuk pemeriksaan rutin. Mama dan papa menyingkir, memberi ruang untuk dokter dan suster. Mereka langsung memeriksa Sasha yang masih terpejam. Dokter menghembuskan nafas berat. Ia nampak bingung dengan kondisi Sasha.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD